Makna Karakter
Semua manusia memiliki karakter yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan manusia dianugrahkan otak sebagai “mesin penggerak” manusia dalam menjalani hidup. Berawal dari otaklah kemudian munmcul karakter pada diri manusia. Karakter dapat terbangun dari ideologi yang dianut oleh masing-masing individu. Karakter yang dimiliki oleh setiap manusia merupakan sebuah keunikan tersendiri, hal ini dikarena karakteristik individu yang dimiliki oleh setiap orang berbeda akan menjadikan dunia ini menjadi idah.
Karakter yang dimiliki oleh setiap manusia adalah salah satu faktor pembeda manusia satu dengan yang lain. Berawal dari karakter manusia yang berbeda-bedalah akan menstimulus terciptanya keindahnya dunia, serta terciptanya vareasi dan warna kehidupan. Perbedaan dari karakter ini juga mengakibatkan terciptanya kenyamanan, perdamaian, bahkan permusuhan, akan tetapi permasalahannya adalah bagaimana memanag karakter agar menjadi senjata pamungkas yang tidak dimiliki oleh orang lain.
Karakter didefinisikan secara berbeda-beda oleh berbagai pihak. Sebagian menyebutkan karakter sebagai penilaian subyektif terhadap kualitas moral dan mental, sementara yang lainnya menyebutkan karakter sebagai penilaian subyektif terhadap kualitas mental saja, sehingga upaya merubah atau membentuk karakter hanya berkaitan dengan stimulasi terhadap intelektual seseorang.
Coon (1983) mendefinisikan karakter sebagai suatu penilaian subyektif terhadap kepribadian seseorang yang berkaitan dengan atribut kepribadian yang dapat atau tidak dapat diterima oleh masyarakat. Sementara itu menurut Ratna Megawangi menyatakan bahwa kualitas karakter meliputi sembilan pilar, yaitu (1) Cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya; (2) Tanggung jawab, disiplin dan mandiri; (3) Jujur/amanah dan arif; (4) Hormat dan santun; (5) Dermawan, suka menolong, dan gotong-royong; (6) Percaya diri, kreatif dan pekerja keras; (7) Kepemimpinan dan adil; (8) Baik dan rendah hati; (9) Toleran, cinta damai dan kesatuan.
Karakter sama halnya dengan kualitas diri yang lainnya, yang mana tidak akan berkembang dengan sendirinya. Perkembangan karakter pada setiap individu dipengaruhi oleh faktor bawaan (nature) dan faktor lingkungan (nurture). Menurut para developmental psychologist, setiap manusia memiliki potensi bawaan yang akan termanisfestasi setelah dia dilahirkan, termasuk potensi yang terkait dengan karakter atau nilai-nilai kebajikan. Dalam hal ini, Confusius, seorang filsuf terkenal Cina -, menyatakan bahwa “manusia pada dasarnya memiliki potensi mencintai kebajikan, namun bila potensi ini tidak diikuti dengan pendidikan dan sosialisasi setelah manusia dilahirkan, maka manusia dapat berubah menjadi binatang, bahkan lebih buruk lagi”. Oleh karena itu, sosialisasi dan pendidikan anak yang berkaitan dengan nilai-nilai kebajikan - baik di keluarga, sekolah, maupun lingkungan yang lebih luas - sangat penting dalam pembentukan karakter seorang anak.
Meskipun semua pihak bertanggung jawab atas pendidikan karakter calon generasi penerus bangsa (anak-anak), namun keluarga merupakan wahana pertama dan utama bagi pendidikan karakter anak. Untuk membentuk karakter anak keluarga harus memenuhi tiga syarat dasar bagi terbentuknya kepribadian yang baik, yaitu maternal bonding, rasa aman, dan stimulasi fisik dan mental. Selain itu, jenis pola asuh yang diterapkan orang tua kepada anaknya juga menentukan keberhasilan pendidikan karakter anak di rumah. Kesalahan dalam pengasuhan anak di keluarga akan berakibat pada kegagalan dalam pembentukan karakter yang baik.
Menurut Carol S. Pearson dalam bukunya The Hero Within : Six Archetypes We Live By, karakter manusia dibagi menjadi 6 macam kelompok karakter:
- Orphan. Karakter seperti ini punya misi utama untuk tetap survive dan betah bertahan dalam kesulitan-kesulitan hidup. Moto hidupnya "Life Is Suffering" yang berarti "Hidup Adalah Penderitaan".
- Wanderer. Karakter seperti ini punya misi utama untuk menemukan jati dirinya dalam komunitasnya. Motto hidupnya "Life Is Adventure" yang berarti "Hidup Adalah Petualangan".
- Warrior. Karakter seperti ini punya misi utama untuk menunjukkan pembuktian kepada lingkungannya bahwa dirinya bernilai atau sangat berharga. Motto hidupnya "Life Is Battle" yang berarti "Hidup Adalah Pertempuran".
- Altruist. Karakter seperti ini punya misi utama mengabdikan diri untuk lingkungannya dengan kemurahan hati yang dia miliki. Motto hidupnya "Commitment To The Greater Good" Yang Berarti "Berkomitmen Untuk Selalu Mejadikan Sesuatu Lebih Baik".
- Innocent. Karakter seperti ini punya misi utama untuk meraih kebahagiaan. Motto hidupnya "Life Is Joy" yang berarti "Hidup Adalah Kegembiraan".
- Magician. Karakter seperti ini punya misi utama untuk menjadikan hidupnya berubah secara sistematis. Motto hidupnya "Creating The World I Want" yang berarti "Menciptakan Dunia Yang Saya Inginkan".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar