Model Pembentukan Karakter
Ratna, Direktur Eksekutif Indonesia Heritage Foundation (IHF), mengatakan bahwa “Untuk menjadi manusia yang berkarakter butuh proses yang tidak sebentar. Jadi, tidak cukup hanya melalui pelajaran di sekolah, atau pergaulan di rumah.” Berkaitan dengan hal tersebut, Ratna membagi system pendidikan karakter anak menjadi tiga model pendidikan. Adapun model pendidikan karakter tersebut adalah :
1. Pertama, Knowing The Good. Untuk membentuk karakter, anak tidak hanya sekadar tahu mengenai hal-hal yang baik, namun mereka harus dapat memahami kenapa perlu melakukan hal itu. ‘Selama ini mereka tahunya mana yang baik dan buruk, namun mereka tidak tahu alasannya,” ungkap Ratna.
2. Kedua, Feeling The Good. Konsep ini mencoba membangkitkan rasa cinta anak untuk melakukan perbuatan baik. Di sini anak dilatih untuk merasakan efek dari perbuatan baik yang dia lakukan. Jika Feeling the good sudah tertanam, itu akan menjadi “mesin” atau kekuatan luar biasa dari dalam diri seseorang untuk melakukan kebaikan atau menghindarkan perbuatan negatif.
3. Ketiga, Acting The Good. Pada tahap ini, anak dilatih untuk berbuat mulia. Tanpa melakukan apa yang sudah diketahui atau dirasakan oleh seseorang, tidak akan ada artinya. Selama ini hanya imbauan saja, padahal berbuat sesuatu yang baik itu harus dilatih, dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Pendidikan merupakan sebuah kegiatan manusia yang di dalamnya terdapat tindakan edukatif dan didaktis yang diperuntukkan bagi generasi yang bertumbuh. Dalam kegiatan mendidik, manusia menghayati adanya tujuan-tujuan pendidikan. Untuk itu berikanlah pendidikan yang tepat dan efektif untuk anak Anda sedinimungkin, hal ini dimakudkan untuk mengoptimalkan fase emas anak dengan hal-hal yang positif.
SUMBER : Prio Suyogi, 2010. Pendidikan Karakter Anak. Yogyakarta. Laskar Matahari Publishing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar