Selasa, 02 November 2010

Formulasi Menumbuh Kembangkan Karakter Anak

Mempunyai anak adalah anugrah terindah yang diberikan oleh Tuhan kepada umat manusia, karena anak adalah maha karya terindah dalam rumah tangga. Akan tetapi permasalahan muncul pada tugas yang diemban oleh orang tua dalam mendidik, merawat serta membimbing anak dalam kehidupan. Orangtua dituntut untuk mumpuni dalam menangani segala permasalah anak, apalagi anak akan meniru perbuatan atau tindakan orangtua yang sering dilihat oleh anak, walaupun hal yang sepele. Untuk itu butuh kehati-hatian orangtua dalam berprilaku di depan anak, usahakan jangan sampai perseteruan dengan pasangan Anda terjadi di depan anak Anda, karena hal ini akan mempengaruhi psikologis anak.
Agar peranan orangtua dapat maksimal dan efektif, tentunya Anda sebagai orangtua butuh formulasi yang tepagt dalam menghadapi problematika tersebut. Berikut beberapa formulasi dalam menumbuh kembangkan karakter anak, yang dapat Anda lakukan adalah :
  1. Letakkan tugas dan kewajiban orang tua sebagai agenda nomor satu. Mengatur waktu dizaman yang serba sibuk ini memang adalah hal yang susah, akan tetapi bukan berarti tidak bisa bukan. Apalah arti harta yang bergelimpahan jika Anda tak bahagia, bahkan anak-anak Anda terjebak dalam pergaulan bebas.  Untuk itu luangkan waktu, dengan menjadikan tugas dan kewajiban adalah sejajar. Hal ini akan menjadikan keluarga anda menjadi bahagia, karena anak-anak Anda akan merasa diperhatikan oleh orangtuanya.
Pikirkan jumlah waktu Anda bersama anak-anak anda. Rencanakan bagaimana anda dapat mengikut-sertakan mereka dalam kehidupan sosial Anda, dan leburkan diri anda ke dalam kehidupan mereka.
  1. Evaluasi waktu Anda. Pikirkan jumlah waktu anda bersama anak-anak anda. Rencanakan bagaimana anda dapat mengikut-sertakan mereka dalam kehidupan sosial anda, dan leburkan diri anda kedalam kehidupan mereka.
  2. Jadilah contoh bagi Anak. Perlu menjadi catatan bagi para orangtua bahwa setiap manusia belajar melalui contoh yang ada di sekitar mereka. Anda tidak bisa menghindar dari kenyataan bahwa anda sedang menjadi tokoh model yang sedang ditiru oleh anak-anak anda, entah itu perilaku baik ataupun buruk. Menjadi contoh yang baik, adalah pekerjaan yang terpenting yang harus anda lakukan.
Ketika dalam fase kritis anak akan melakukan hal-hal yang sering dilihatnya dalam kehidupan sehari-hari, terutama orang tua yang setiap hari dekat dengan anak. Segala tindakan para orang tua dan orang-orang disekitarnya akan menjadi percontohan bagi anak dalam berprilaku, maka untuk itu berhati-hatilah berprilaku didepan anak, hindari perbuatan buruk dan ucapan yang kotor.
  1. Jadilah telinga dan mata untuk apa yang sedang mereka serap. Anak-anak ibaratnya sponges kering yang cepat menyerap air. Kebanyakan yang mereka ambil adalah berkaitan dengan nilai-nilai moral dan karakter. Buku-buku, lagu, TV, dan film secara terus-menerus memberikan pesan – entah itu yang bermoral maupun yang tidak- kepada anak-anak kita. Sebagai orang tua kita harus mengawasi semua ide atau pesan-pesan yang sedang mempengaruhi mereka.
  2. Menggunakan Bahasa Karakter. Anak-anak sulit mengembangkan pedoman moral kecuali orang tua menggunakan bahasa yang jelas dan lugas mengenai bahasa/tingkah laku baik dan buruk. Selalu terangkan kepada mereka mana yang boleh dan mana yang tidak boleh.
  3. Mengajarkan disiplin kepada anak dengan kasih sayang. Mengajarkan kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari adalah tindakan yang amat bijaksana yang dilakukan oleh orangtua, akan tetapi jarang sekali yang mengimplementasikan hal tersebut, diakibatkan tak ada waktu, atau malah salah kaprah dengan alasan menyayangi anak. Tindakan tersebut dapat menjerumuskan anak pada ketidak mandirian serta bersikap manja di masa remajanya, bahkan akan terbawa sampai tua sekalipun.
  4.  
Sikap disiplin diterapakan dengan tegas dan harus dilakukan secara bersama orangtua, karena orangtua adalah panutan bagi anak-anaknya. Maka untuk itu latihlah sejak dini untuk berlaku disiplin, dan penuh dengan kasih sayang dalam mendidik anak tentunya.
  1. Belajar Untuk Mendengarkan Anak Anda. Tindakan semacam ini adalah hal yang mudah untuk berkomunikasi dengan anak-anak. Salah satu hal yang terbaik yang dapat kita lakukan adalah berbicara dengan mereka secara serius. Selalu beri lah waktu Anda untuk mendengarkan anak.
  2. Libatkan diri anda dalam pendidikan akademik anak. Dunia pendidikan adalah hal terpenting dalam kehidupan anak, dimana sang anak akan bertumbuh kembang dengan dunia pendidikan sebagai landasan pemikiran dalam menjalani roda kehidupan. Sekolah adalah bagian kehidupan penting bagi anak–anak. Pengalaman mereka di sekolah diibaratkan seperti “sekarung” kesenangan, kesedihan, kemenangan, dan kekecewaan. Bisa tidaknya mereka menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah tersebut, akan berpengaruh besar terhadap bagaimana mereka mampu menjalankan hidupnya kelak. Dalam dunia pendidikan perlu adanya campur tangan orangtua dalam membimbing sertta mengawasi prilaku anak, baik dalam mata pelajaran, pergaulan dan lain sebagainya, karena pada kenyataannya sekolah juga menjadi salah satu tempat bagi anak untuk berprilaku menyimpang yang terpengaruh pada pergaulan dengan teman-temannya.
  3. Selalu adakan makan bersama. Sesibuk apapun orang tua, sebaiknya selalu meluangkan waktu untuk makan bersama seluruh keluarga. Makan bersama adalah wahana yang baik untuk berkomunikasi, menanamkan nilai, dan moral yang baik. Tahukah Anda bahwa di meja makanlah tanpa sadar anak menyerap peraturan-peraturan dan perilaku yang selayaknya dimiliki oleh manusia. Oleh karena itu pada waktu makan malam orang tua perlu mengomunikasikan segala hal yang baik untuk bekal hidup mereka.
  4. Memberikan hukuman kepada anak ketika berbuat salah. Dalam konsep ini orang tua harus peka teradap perkembangan anak dalam kesehariannya. Memberi hukuman kepada anak, merupakan langkah yang saat ini masih efektif jika diterapkan, karena notebenenya para anak masih merasa takut akan hal tersebut. Konsep hukuman ini dalam kontes hukuman yang mendidik buat anak, bukan malah dengan kekerasan fisik yang berpotensi pada dampak yang negatif. Hukuman tersebut semsal ketika anak berbuat salah, Anda dapat memberi hukuman seperti menghapal kosa kata bahasa inggris, menulis, membantu orang tua, bahkan tidak memberi uang saku. Tindakan tersebut akan memberikan pelajaran bagi anak dalam berkehidupan, selain anak akan merasa takut karena hukuman, hal ini juga akan memberi dampak positif bagi anak. SUMBER : Prio Suyogi, 2010. Pendidikan Karakter Anak. Yogyakarta. Laskar Matahari Publishing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar